Dulu, kita memarahi anak2 kita, anak buah kita, murid2 kita di tempat tertutup. Agar tidak jadi tontonan. Tidak mempermalukan. Pun tidak kontraprofuktif, hanya membuat orang yg kita marahi jadi benci.
Hari ini, kita asyik sekali bahkan mempertontonkan ngamuk2, maki2, membawa kosakata kotoran, dll di depan publik. Divideokan, diviralkan. Entahlah, mungkin karena kita sekarang hobi nonton drama (India, Korea, Indonesia, Latin), jadilah semua harus penuh drama.
Categories
- Abdullah Gymnastiar
- Anak
- Ayah Edy
- Berjuta Rasanya
- BJ Habibie
- Buku
- Bullying
- cahaya cinta pesantren
- Cinta
- Darwis Tere Liye
- Felix Siauw
- Gitu saja kok repot
- Hiperaktif
- Ikhlas
- Iman
- Ippho Santosa
- Jangan Menyerah
- Jodoh
- Jujur
- Kebersihan
- Keluarga
- Kerja
- Laki-Laki
- Lama
- Mario Kecil
- Mario Teguh
- Nasehat
- novel
- Orang Tua
- Pendidikan
- Puasa
- Ramadhan
- Sabar
- Salim A Fillah
- Scott Adams
- Sederhana
- Sekolah
- Sepotong Hati yg Baru
- Tausiyah
- Tentang Kamu
- Wanita
Tidak ada komentar on "